[10] Cara Beternak Makanan Ikan Cupang Bagian 1

Video cara kultur kutu air dengan menggunakan Daphnia Solution (DS) part 1
Video how to culture daphnia.sp using Daphnia Solution (DS) part 1

Video cara kultur kutu air dengan menggunakan Daphnia Solution (DS) part 2
Video how to culture daphnia.sp using Daphnia Solution (DS) part 2


Video cara kultur kutu air dengan menggunakan Daphnia Solution (DS) part 3
Video how to culture daphnia.sp using Daphnia Solution (DS) part 3


Untuk pemesanan Formula DS, dapat menghubungi saya lewat Facebook
Servasius Heri
Terima Kasih.



    Makanan merupakan sumber kehidupan bagi setiap makhluk hidup di bumi. Tanpa makanan, semua makhluk hidup akan mati. Oleh karena, persiapan sumber makanan sangatlah penting bagi kehidupan. Begitu juga dengan peternak ikan cupang. Setiap hari mereka harus bisa menyediakan sumber makanan untuk ikan cupang mereka. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh peternak untuk mendapatkan sumber makanan untuk ikan mereka. 
  1. Pertama, adalah mengambil dan mencarinya dari alam.
  2. Kedua, Membelinya dari peternak atau toko ikan.
  3. Ketiga, Membudidayakan sumber makanan ikan sendiri.
    Bagi mereka yang hanya sekedar hobi memelihara ikan cupang, biasanya mereka menangkap atau membeli makanan ikan cupang. Bagi peternak ikan cupang yang menengah, mereka cenderung menangkap atau membudidayakan makanan ikan cupang sendiri. Sedangkan untuk peternak besar, mereka pasti melakukan budidaya makanan ikan cupang sendiri.

    Walaupun kegiatan budidaya makanan ikan cupang cenderung dilakukan oleh peternak kelas atas, tidak menutup kemungkinan peternak menengah atau mereka yang hanya sekedar hobi memelihara ikan cupang melakukan budidaya makanan ikan sendiri. Budidaya makanan ikan yang sering dilakukan oleh peternak ikan cupang kelas menengah dan menengah ke bawah adalah membudidayakan microworms dan silkworms. Microworms merupakan jenis makanan ikan yang paling mudah dibudidayakan oleh peternak ikan. Peternak kelas atas biasanya melakukan budidaya makanan ikan cupang pada skala yang besar. Budidaya yang banyak dilakukan adalah silk worms, dan DaphniaSp.

    Ada beberapa jenis makanan ikan cupang yang dapat dibudidayakan oleh kita, yaitu sebagai berikut :

 
    1. Jentik Nyamuk

    2. DaphniaSp dan Daphnia Magna (Kutu Air)

    3. Silkworms / Tubifex

    4. Microworms

    5. Vinegar Eels


         Pembahasan dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama akan dijelaskan pada halaman ini dan bagian 2 akan dijelaskan pada halaman berikutnya. Pembahasan pertama akan membahas jentik nyamuk, kutu air, dan cacing sutra (Tubifex) dan pembahasan kedua akan membahas microworms, dan vinegar eels.

    [Pembahasan Pertama]

    1. Jentik Nyamuk

         Jentik nyamuk merupakan salah satu makanan ikan cupang yang paling banyak digunakan untuk mencukupi kebutuhan ikan cupang dewasa. Ketika musim kemarau, jentik nyamuk sangat mudah ditemui pada genangan air yang berada di got atau selokan. Pada saat musim hujan datang, jentik nyamuk yang ada di got atau selokan akan terbawa oleh arus air yang meluap dan disinilah para peternak ikan cupang akan kesulitan dalam mencari makanan untuk ikan. Untuk mengantisipasi hal atau kejadian ini, saya akan sedikit berbagi tips untuk kalian mengenai cara membudidayakan jentik nyamuk (Ingat!! Beternak jentik nyamuk bisa membuat daerah sekelilingnya menjadi banyak nyamuk dan tingkat penyakit malaria akan semakin besar. Oleh karena itu, lakukanlah cara budidaya jentik nyamuk dan benar untuk mengurangi resiko tersebut).

         Sebelum melakukan budidaya, saya ingin mengajak kalian untuk mengetahui sedikit mengenai sirklus hidup nyamuk. Nyamuk harus menempuh empat tahap dalam siklus hidup. Berawal dari telur, Jentik nyamuk, Pupa, dan akhirnya menjadi seekor nyamuk dewasa. Nyamuk menghisap darah manusia karena mereka membutuhkan protein yang terkandung pada darah manusia untuk kebutuhan telur mereka. Telur yang dihasilkan oleh nyamuk betina berkisar 230-300. Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi seekor nyamuk dewasa sekitar 16 hari. Sedangkan waktu yang dibutuhkan telur nyamuk menjadi jentik nyamuk dan pupa adalah 7 - 14 hari.
    Siklus Hidup Nyamuk
       Bahan yang perlu disediakan dan cara beternak jentik nyamuk adalah sebagai berikut (Metode budidaya yang disampaikan merupakan metode yang sederhana) :
    1. Sediakan wadah budidaya (Ember,Baskom,Kaleng,atau tempat lainnya yang bisa menampung air).
    2. Air bekas dari hasil pencucian beras atau bisa menggunakan hasil air yang berasal dari hasil pencucian piring (Jangan yang banyak mengandung sabun pencuci piring). Cara lain yang bisa dilakukan adalah, kalian juga bisa meneteskan pupuk organik cair kedalam air. Jika kalian tidak mau menggunakan ketiga cara tersebut, anda bisa menggunakan air hujan yang diberi dedaunan tua (cara ini sedikit sulit untuk mendapatkan hasil yang bagus).
    3. Masukan air kedalam wadah yang sudah disediakan lalu letakkan wadah tersebut pada tempat yang sedikit gelap atau tempat yang banyak nyamuknya. Jika tempat tersebut merupakan tempat terbuka, jangan lupa untuk membuat penutup wadah yang dapat digunakan pada saat hujan sehingga tidak mengganggu proses budidaya.
    4. Biarkan wadah kalian selama 3-5 Hari, lalu liat hasilnya.
    5. Jentik nyamuk bisa dipanen pada hari kelima, dihitung dari bentuk larva. Jentik nyamuk yang ideal di panen adalah yang berumur 7-9 hari.
    6. Jentik nyamuk yang sudah menjadi pupa biasanya digunakan sebagai sumber makanan untuk ikan cupang betina. Pupa dipercaya bisa meningkatkan tingkat produksi telur pada ikan cupang betina.
    7. Segera buang kulit pupa yang mengambang diatas permukaan air.
    8. Gantilah air budidaya jentik nyamuk anda setelah selesai panen dan pindahkan jentik nyamuk hasil panen pada air yang bersih. Hal ini dilakukan untuk membilas jentik nyamuk dan meminimalkan terbawanya zat yang kurang baik. Sehingga ikan dapat dengan aman memakan jentik nyamuk dan terhindar dari sakit.
    9. Apabila tidak terlihat tanda-tanda kehidupan selama budidaya, ulangi cara nomor dua dan letakan pada tempat yang berbeda.
    10. Cara yang saya berikan mungkin berbeda dengan mereka yang membudidayakan jentik nyamuk pada jumlah yang besar.
    2. Daphnia.Sp (Kutu Air)

         Kutu air (Daphnia.Sp) merupakan salah satu pakan hidup yang sangat disukai oleh ikan cupang. Untuk membudidayakan kutu air, kalian harus mengetahui ilmu dasar mengenai kutu air. Kutu air bisa bertahan hidup pada suhu 20-30°C. Kutu air juga sangat rentan mati bila terjadi perubahan suhu air. Kutu air daphnia magna mempunyai daya tahan tubuh yang lebih besar, sehingga membudidayakannya menjadi lebih mudah dibanding daphnia.Sp. Kutu air mengkonsumsi makanan mereka dengan cara menyaring air yang mengandung pythoplankton. Phytoplankton merupakan sumber makanan utama bagi kutu air.

        Kutu air bisa berkembang biak dengan cepat apabila cara budidaya yang kita lakukan sudah benar. Pada umumnya, Semasa hidupnya daphnia bisa berkembang biak 5 sampai 7 kali. Banyaknya telur yang bisa dihasilkan oleh daphnia.sp untuk 1 kali berkembang biak adalah 7-20. Daphnia.Sp merupakan hewan hemaprodite, sehingga kutu air betina tetap bisa melakukan pembuahan sel telur tanpa menggunakan sel jantan.

       Cara budidaya kutu air yang saya berikan merupakan cara yang banyak dipakai oleh peternak ikan. Bahan-bahan yang perlu disiapkan oleh kalian adalah :
    • Pupuk kandang, Kotoran ayam atau bebek (bisa menggunakan salah satu dari 3 jenis pilihan yang ada). Banyaknya bahan yang dibutuhkan tergantung dari ukuran wadah budidaya. Untuk budidaya yang biasa, dapat menggunakan 0,5-1kg pupuk. Sebelum dapat digunakan, kotoran ayam dan bebek harus dijemur terlebih dahulu sampai kering.
    • Ampas kelapa, jerami.
    • Wadah untuk budidaya secara umum memiliki ukuran: Lebar 60cm, Panjang 1m, Tinggi 30-60cm (Sesuai kemauan kalian). Wadah budidaya dapat berubah bak semen, baskom, media lain yang dibuat oleh kalian.
    • Starter Kutu air.
    • Air tawar yang bersih.
        Setelah bahan-bahan yang dibutuhkan telah tersedia, hal yang perlu kalian lakukan adalah sebagai berikut ini :
    • Letakan wadah di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung (Lebih bagus 1/4 dari wadah terkena sinar matahari).
    • Masukan pupuk atau kotoran ayam dan bebek yang sudah dikeringkan pada wadah budidaya secara merata. Untuk pekerjaan yang lebih rapi, masukkan pupuk atau kotoran ayam dan bebek pada sebuah karung yang memiliki pori-pori kecil.
    • Wadah yang sudah diberi bahan budidaya diisi dengan air sesuai dengan ketinggian yang diinginkan dan jangan lupa memakai alat airator dengan skala pemompaan yang kecil.
    • Setelah pengisian air selesai, hal yang perlu dilakukan adalah membiarkan air tersebut selama 7-14 hari (tergantung pada besar kecilnya wadah budidaya). Apabila air sudah mulai berubah warna coklat pudar atau coklat padat, berarti anda telah berhasil dalam membuat phytoplankton yang akan digunakan sebagai sumber makan kutu air.
    • Setelah phytoplankton sudah berkembang biak dalam wadah, maka tiba waktunya starter kutu air dimasukan kedalam wadah budidaya.
    • Masukan jerami dan ampas kelapa yang telah disiapkan sebelumnya kedalam wadah.
    • Kalian bisa melakukan panen ketika budidaya sudah mencapai 5-9 hari. Cara panen dapat dilakukan dengan cara seperti biasa kalian menangkapnya dari alam.
    • Untuk menjaga kutu air tetap hidup, lakukan pemberian pupuk kandang atau kotoran ayam dan bebek pada karung yang telah disediakan sebelumnya atau kalian bisa menyiapkan karung baru.
    • Supaya wadah budidaya kutu air tidak menjadi sarang nyamuk, buatlah sebuah penutup untuk wadah kalian. Ingat, penutup wadah harus memiliki tempat sirklus udara.
    • Selamat mencoba.
        Masih terdapat 2 cara singkat yang dapat dicoba. Cara pertama adalah menggunakan serbuk susu atau ragi roti dan cara kedua menggunakan air yang berasal dari selokan secara langsung. Cara pertama menjadi perbincangan yang cukup populer dan banyak diperdebatkan oleh peternak ikan cupang. Hal ini dikarenakan cara pertama terkadang bisa dilakukan oleh sebagian peternak dan berhasil serta sebagian tidak berhasil. Secara pribadi saya gagal dalam melakukan cara pertama.

        Cara kedua menggunakan air selokan secara langsung. Hal ini belum pernah saya lakukan. Tetapi ada beberapa peternak yang menyarankan menggunakan cara ini. Saya tidak dapat mengatakan cara ini akan gagal atau akan berhasil. Tapi saran saya lebih baik menggunakan cara yang pasti saja agar tidak membuang waktu.

    3. Silkworms (Tubifex)

         Banyak peternak ikan menggunakan tubifex sebagai sumber makanan utama untuk ikan mereka. Tubifex banyak dibudidayakan oleh petani ikan. Harga tubifex juga lebih murah dibandingkan dengan artemia. Cara pengkulturan tubifex juga tidak terlalu sulit. Selama budidaya dilakukan dengan benar, maka hasilnya akan sangat memuaskan. Tubifex mengandung kadar lemak yang tinggi sehingga bisa mempercepat pertumbuhan ikan.

        Tubifex yang diperoleh dari alam cenderung mengandung bakteri patogen. Bakteri patogen dapat menyebabkan kematian pada ikan. Oleh karena itu, sebelum diberikan pada ikan, tubifex yang diperoleh dari alam harus di karantina selama 2-3 hari dengan cara menyaring tubifex tersebut. Tubifex banyak dijumpai pada tempat yang berlumpur. Karena tubifex merupakan makhluk hidup, maka tubifex juga memerlukan sumber makanan yang berasal dari zat-zat sisa hasil fermentasi sayuran dan kotoran hewan.

        Bahan-bahan yang diperlukan untuk budidaya tubifex secara umum adalah :
    • Bibit Tubifex (diperoleh dari alam atau beli dari toko ikan dan peternak tubifex).
    • Wadah budidaya tubifex (dapat berupa kolam semen, baskom, atau media lainnya).
    • Kotoran ayam / bebek yang sudah dikeringkan (Ampas tahu atau sayuran).
    • Air tawar.
    • Paralon dan mesin pompa air.
        Setelah mengetahui bahan-bahan yang diperlukan, maka lakukan langkah sebagai berikut :
    1. Bersihkan wadah yang akan digunakan untuk budidaya tubifex.
    2. Bibit Tubifex harus dikarantina dulu agar terbebas dari bakteri patogen (beli tubifex yang sudah bersih, supaya tidak melakukan proses karantina lagi).
    3. Taburkan kotoran ayam / bebek yang sudah dikeringkan ke dalam wadah budidaya. Bagi kalian yang menggunakan ampas tahu atau sayuran, bisa langsung melakukan budidaya.
    4. Masukan air kedalam wadah budidaya, lalu aduk sampai rata. Ketinggian air cukup 5cm.
    5. Masukan tubifex pada wadah yang sudah dicampur dengan kotoran tadi (Ingat, permukaan lumpur yang ada pada wadah harus seimbang).
    6. Beri wadah tubifex aliran air yang kecil menggunakan paralon. Sirkulasi air bisa di pompa berulang-ulang dengan menggunakan mesin pompa air.
    7. Ganti air 20-30% setiap 2 hari sekali (Sesuai dengan wadah budidaya).
    8. Pemberian makan bisa dilakukan 1 - 3 hari sekali sesuai dengan jumlah budidaya kalian.
        Cara lain yang dapat digunakan untuk budidaya tubifex dapat menggunakan ikan yang sudah mati. Cara ini belum diketahui kebenarannya karena saya belum pernah mencobanya. Bagi kalian yang sudah pernah mencoba dan berhasil, saya akan sangat berharap kalian mau berbagi. Caranya mudah, kalian kirimkan saya email dengan format microsoft word. Apabila penjelasan dan tahap-tahap budidaya yang kalian ceritakan masuk akal, maka postingan kalian akan saya post disini, terima kasih.

        Untuk mengetahui cara budidaya Microworms, dan vinegar eels. Silahkan kalian memabaca artikel Cara Beternak Makanan Ikan Cupang Bagian 2.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar